Jumat, 15 April 2011

massage olahraga


1.      Gosokan  (Effleurage)    
menjelaskan manipulasi gosokan sebagai berikut:
Manipulasi ini digunakan sebagai manipulasi pembuka dan penutup dalam melaksanakan masase. Gosokan adalah manipulasi yang berfungsi memberi rangsangan mekanis terhadap ujung-ujung syaraf kulit, untuk membantu mempercepat aliran darah dan limfe ke pusat. Agar tujuan ini dapat terlaksana dengan baik maka gosokan harus dikerjakan sesuai dengan prosedur, (a) gosokan harus menuju ke jantung, (b) Jari-jari tangan harus dirapatkan, (c) dilaksanakan berirama dan kontinyu, (d) Ujung jari dan ibu jari mencakup mengelilingi otot. Gosokan diberikan kepada seluruh bagian tubuh, tidak hanya dilakukan dengan kekuatan saja tetapi manipulasi ini dapat digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengerasan, ketegangan, atau pembengkakan pada otot. Pelaksanaan gosokan pada tiap-tiap bagian tubuh berlainan cara melakukannya. Misalnya: (a) pada leher menggunakan sisi bagian luar telapak tangan, (b) pada pantat menggunakan pangkal telapak tangan, (c) pada lengan menggunakan jari-jari tangan merapat, (d) pada telapak kaki atau tangan menggunakan sendi ruas-ruas jari tangan yang dikepalkan.

1.1  Tujuan Memberikan Manipulasi Gosokan Adalah
(a) Memperlancar  peredaran darah hyperamie kulit dan jaringan dibawahnya. Secara tidak langsung akan terjadi perbaikan sirkulasi darah pada jaringan-jaringan tubuh, (b) dalam hal ini pengaruh secara reflector dan biochemist memegang peranan. Karena pengaruh mekanis dengan adanya gosokan pada anggota tubuh membuat peredaran darah dan limfe bertambah lancar.
1.2  Pengaruh Fisiologis
(a) memperlancar peredaran darah venues (pembuluh balik) dan pembuluh darah kapiler supervisial dan mempercepat peredaran cairan limfe getah bening dalam ruangan inter seluler. Hal ini karena pengaruh refleks, (b) dalam otot akan menyebabkan kuantitas besar darah beroksigen dan mengandung penuh bahan energi serta dapat menjauhkan dengan cepat penimbunan toxic (racun) hasil pembakaran yang merupakan sampah sebagai sumber kelelahan, (c) mempengaruhi ujung-ujung syaraf perifir sensitive yang dapat mengadakan perubahan reaksi syaraf vasomotor dan hormon, (d) mengalikan bahan nutrisi secara aktif ke seluruh tubuh, (e) apabila gosokan dolakukan dengan tekanan lamban, akan menyebabkan vasodilatasi lokal sedangkan apabila dilakukan dengan tekanan singkat dengan irama cepat, dapat merangsang seluruh organisme.
1.3  Pengaruh Therapeutis
Mengalirkan bahan nutrisi untuk mengganti jaringan yang rusak. Memperbaiki fungsi keseluruh kulit dan jaringan supervicial (lapisan atas)
2.      Pijatan (Petrissage, Kneeding Walken)
menjelaskan manipulasi pijatan sebagai berikut:
Manipilasi bertujuan untuk memeras otot. Dengan memberikan pijatan pengaruh terhadap manipulasi gosokan diperbesar sehingga makanan yang menuju ke otot alirannya disempurnakan dan merangsang adanya energi. Para ahli berpendapat bahwa pijatan harus mengarah pada jantung, tetapi ahli lain berpendapat bahwa pijatan tidak harus diarahkan ke jantung, karena tujuan manipulasi ini terutama untuk mengendurkan otot. Pijatan dapat dilakukan menggunakan tangan satu bila diberikan pada otot yang kecil, sedangkan bila untuk otot besar digunakan dua tangan. Satu tangan berfungsi sebagai penghisap dan satunya lagi sebagai pemompa. Secara teknis pelaksanaannya dapat bervariasi. Kesalahan umum yang sering terjadi pada waktu memberi pijatan, terutama bagi pemula yang baru belajar masase adalah: (a) jari-jari tidak rapat satu sama lain, (b) jari-jari tangan tidak lurus mencakup otot, tetapi bengkok, (c) tangan diangkat dari kulit, padahal seharusnya tetap berhubungan dengan kulit, (d) dilakukan tersendat-sendat, padahal seharusnya dilakukan kontinyu dan berirama.
2.1  Tujuan Memberikan Manipulasi Pijatan
Bila dilakukan dengan keras dalam tempo yang singkat, akan memberikan rangsangan. Kalau dilakukan dengan tempo yang cukup, mempunyai pengaruh (a) dehidrasi otot, (b) memperbaiki pertukaran zat didalam otot, (c) memelihara hyperaemi, (d) meningkatkan kontraktilitas otot, (e) mempengaruhi persyarafan, urat dan selaput. Otot yang mendapat aliran darah secara teratur dan baik, jarang mengalami cedera, misalnya perobekan selaput otot, dari pada otot yang tidak sempurna mendapat aliran darah. Oleh karena itu sebaiknya diberikan pada pre-aktivitas massage. Jika diperlukan pengaruh dehidrasi otot, perlu diberikan pos-aktivitas masase (sesudah melakukan kegiatan).

2.2  Pengaruh Fisiologis
Dengan menjepit pembuluh-pembuluh darah dan limfe dengan mengangkat, menekan atau memeras dan memompa jaringan otot. Manfaatnya adalah: (a) memperbaiki aliran darah dalam otot, (b) memperbaiki pergantian nutrisi dan pembuangannya, (c) merangsang otot, kulit kelenjar yang aktif ditingkatkan. Misalnya: (i) pembakaran dan penyerapan, (ii) menghilangkan bahan sampah yang tidak digunakan lagi, (iii) secara tidak langsung menambah tonus otot yang sangat bermanfaat bagi otot yang lelah, (iv) merangsang fungsi otot, terutama memberi perintah bagi syaraf motor

2.3  Pengaruh Therapeutis
(a)      merangsang otot yang layu dan melatih menguatkan otot, (b) menambah tonus otot, (c) untuk penderita yang terlalu lama berbaring karena sakit atau lanjut usia

3.      Goncangan (Shaking)
menjelaskan manipulasi goncangan sebagai berikut:
Manipulasi ini terutama diberikan pada anggota badan lengan dan tungkai. Dalam pelaksanaan teknis manipulasi ini berbeda-beda menurut tempat daerah yang dimasase. Goncangan pada perut hanya merupakan getaran. Anggota badan yang digoncang harus dalam keadaan rileks supaya hasilnya bermanfaat. Tujuan memberikan manipulasi goncangan adalah: (a) untuk mengendurkan otot, (b) meningkatkan fleksibilitas jaringan-jaringan, (c)menenangkan keteganan syaraf pada daerah yang di masase.

3.1   Pengaruh Fisiologis
Merangsang dan memberi desakan ke dalam, terutama pada organ tubuh bagian dalam, perut dan dada untuk meningkatkan vitalitas dan aktivitas organ tersebut. Membantu fungsi manipulasi pukulan, menambah tonus otot. Mengendurkan, melemaskan dan mengulur bagian yang lunak sehingga melancarkan peredaran darah dan meningkatkan kerja syaraf.

3.2   Pengaruh Therapeutis
Membantu melonggarkan pernafasan dan pelekatan lendir, bila manipulasi ini diberikan pada daerah paru dan lambung. Digunakan sebagai metoda menanggulangi kejang otot.

4.      Pukulan (Tapotement)
menjelaskan manipulasi pukulan sebagai berikut:
Manipulasi ini terutama diberikan untuk masase olahraga, merupakan gerakan pukulan ringan dan berirama dengan tangan. Adakalanya dilakukan dengan menggunakan alat yang dinamakan Tapotator, bentuknya bermacam-macam, ada yang menggunakan listrik ada pula yang tidak. Diterapkan pada kulit atau jaringan-jaringan berdaging di bawah kulit.

4.1  Tujuannya
Untuk mempengaruhi fungsi kulit, jaringan ikat dibawah kulit otot dan syaraf. Meningkatkan sirkulasi darah arteriil, seperti terlihat adanya warna merah pada kulit menandakan bahwa peredaran darah pada otot dan pertukaran zat disempurnakan. Meningkatkan penerimaan rangsangan kepekaan pada otot.

4.2   Variasi Manipulasi Pukulan
 menjelaskan bahwa manipulasi
(a) dilakukan dengan menggunakan dua tangan yang membentuk seperti cawan. Jari-jari dan ibu jari tangan dilengkungkan dan permukaan tangan ditegangkan. Metoda ini diberikan untuk permukaan seluruh punggung dan pada otot dada untuk merangsang pembuluh darah perifer (perneral vessels) dan syaraf. Manipulasi ini disebut clapping, (b) dilakukan dengan menggunakan jari-jari tangan membentuk keucut lancip. Dengan ujung-ujung jari, pukulan ini dilakukan dengan cepat pada syaraf togok, yang keluar dari saluran sumsum tulang belakang (cord) melalui di antara lubang tulang belakang (inthvertebral forament). Untuk mengimbangi tebalnya otot pungung dan urat tajuk tulang punggung (spinosus ligament), manipulasi pukulan ini dilakukan dengan kekuatan secukupnya untuk memberi pengaruh rangsangan pada syaraf pusat. Manipulasi ini disebut tapping, (c) dengan menggunakan pukulan tepi tangan membentuk sepergenggam, manipulasi ini diberikan kepada otot dan selaput otot pantat yang tebal. Untuk pelaksanaan manipulasi ini biasa digunakan beating.

4.3   Pengaruh fisiologis
Meningkatkan peredaran darah arteriil, terutama pada jaringan otot. Menimbulkan kontraksi ideomusculer sehingga dapat membantu kelancaran pertukaran zat dalam tubuh. Menimbulkan kontraksi pada fibril-fibril otot dan dapat mempengaruhi kelancaran peredaran darah dan cairan limfe.

4.4   Pengaruh Therapeutis
Meningkatkan kerja otot yang athropy, paralyse yang disebabkan karena tidak aktif (in aktif). Mengurangi kepekaan yang sangat tinggi terhadap rangsang. Mengurangi rasa sakit pada neuralgin.

5.      Gerusan (Friction)
 menjelaskan manipulasi gerusan sebagai berikut:
Gerusan adalah maniupulasi dengan gerakan putaran spiral dari bawah keatas bolak-balik. Menurut letak dan tempat bagian badan, maka gerusan manipulasi ini dapat dilakukan dengan bermacam-macam variasi, dengan menggunakan ujung-ujung jari, ibu jari atau genggaman. Manipulasi gerusan diutamakan pada persendian. Untuk menambah berat tekanan gerusan maka tangan satu diletakkan di atas lainnya. Untuk mencapai lapisan yang lebih dalam lagi dapat digunakan sendi ibu jari (interphalanges) dan jari lainnya menggenggam. Gerusan dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui bagian yang tidak normal.

5.1    Tujuan
Memperbaiki sirkulasi dari lekatan-lekatan dengan jaringan di bawahnya. Menghilangkan zat kelelahan. Meningkatkan kemampuan gerak dari jaringan-jaringan. Secara mekanis dapat mempengaruhi jaringan ikat, meregangkan dan memisahkan dari serat-serat, dengan demikian pelekatan-pelekatan lemak fibrotik yang terjadi pada jaringan subkutan dan lapisan otot superficial dapat dihancurkan/ dihilangkan.
5.2    Pengaruh Fisiologis
Baik secara mekanik atau reflektoris dapat mempengaruhi jaringan lunak untuk melatih dan memperbesar elastisitas jaringan. Melancarkan aliran darah lokal. Merangsang pergantian nutrisi. Menimbulkan hyperaemi.

5.3    Pengaruh Therapeutis
(a)      Merangsang proses penyembuhan pada jarigan yang rusak (regenerasi) yang diakibatkan karena post operative atau post traumatic, (b) dapat diberikan pada cedera traumatic, terkilir, sprain, strain, robek otot atau tendon, infiltrasi cairan seros atau haemoragi dalam persendian dan jaringan periartikuler.

6.      Getaran (Vibration)
 menjelaskan manipulasi getaran sebagai berikut:
Manipulasi ini dilakukan dengan mengejangkan otot lengan bawah dan atas sampai tangan bergetar. Untuk melakukan ini dibutuhkan banyak latihan dan banyak makan tenaga. Sebagai ganti manipulasi getaran ditemukan alat yang menggunakan tenaga listrik yaitu vibrator.

6.1   Tujuan
(a) secara Langsung, (1) meningkatkan fungsi otot, (2) merangsang syaraf yang sangat peka terhadap rangsangan, (3) menurunkan tonus otot, (4) mengurangi rasa sakit pada otot sesudah bertanding atau berlomba. (b) secara tidak langsung, (1) meningkatkan tekanan darah, (2) meningkatkan vital kapasitas jantung, (3) memperbaiki pertukaran zat dalam tubuh.

6.2   Pengaruh Fisiologis
(a) memberikan penenangan dan mengurangi sensibiliteas kulit dan jaringan supervisial (permukaan) yang menghasilkan efek  kesemutan, pemanasan dan relaksasi, (b) apabila diberikan secara merata dan sering dengan tenaga kuat, akan menimbulkan hyperaemi lokal. Apabila diberikan pada perut dan dada akan menyebabkan reflek dalam pengempisan dan penenangan serta merangsang syaraf lokal.

6.3    Pengaruh Therapeutis
(a)  pengobatan rasa nyeri pada pembengkakan organ dalam, (b) mempunyai pengaruh terhadap mati rasa dan kelumpuhan, (c) menghilangkan kekakuan dan merangsang peristaltic.

7.      Mengurut
 menjelaskan manipulasi mengurut sebagai berikut:
Manipulasi ini dimaksudkan untuk mempengaruhi syaraf-syaraf vegetatif pada jaringan-jaringan di bawah kulit dan mencari atau mengetahui kelainan-kelainan jaringan. Adapun tujuannya adalah untuk melemaskan jaringan sehingga sirkulasi darah dan pertukaran zat menjadi baik.

8.      Melipat Kulit
 menjelaskan manipulasi melipat kulit sebagai berikut:
Manipulasi ini ditujukan untuk melepaskan kulit dari jaringan ikat, dan melebarkan pembuluh kapilair (rambut) di bawah kulit. Adapun tujuannya adalah untuk memepertinggi tonus dan memperbaiki pertukaran zat serta peredaran darah di bawah kulit.

sport massage


1.      Pengertian Masase
Kata ‘masase’ berasal dari bahasa Arab yaitu ‘mash’ yang artinya pijatan atau tekanan yang lunak. Adapula yang berpendapat bahwa kata ‘massage’ berasal dari bahasa Yunani kuno ‘masshesch’ yang artinya rabaan atau sentuhan. Tetapi sebagian besar ahli berpendapat bahwa asal mula perkataan ‘massage’ berasal dari bahasa Yunani ‘massein’ yang berarti pijat. Sedangkan Mashoed (1979:3) menjelaskan bahwa kata masase berasal dari bahasa Arab “mass“ yang berarti menekan, dengan imbuhan age dari bahasa prancis. Mungkin pula kata massage diambil dari kata Yahudi maschesch yang berarti meraba. Jadi dapat disimpulkan bahwa kata masase berasal dari kata “mash” yang berarti menekan, atau dapat pula berarti diambil dari kata Yahudi maschesch yang berarti meraba. 
Aspek-Aspek Masase Olahraga
1.preperatif, dalam hal ini yang dimaksud adalah menyiapkan kondisi fisik atlit sebaik-baiknya dengan memberikan masase dalam menghadapi aktifitas jasmani yang akan dilakukan atlit.
2. preventif, dengan adanya usaha tersebut di atas, maka peredaran darah menjadi lancar sehingga gerak dan alat koordinasi tubuh dapat berfungsi dengan baik. Dengan demikian dapat mencegah atau mengurangi penimbunan sisa-sisa pembekaran  yang berlebihan didalam tubuh.
3. kuratif dalam hal ini, masase olahraga yang diberikan  hanya terbatas pada jaringan tubuh yang sehat, sebagaimana diutarakan diatas. Jadi pengertian mengenai memperbaiki kondisi fisik atlit sesudah melakkukan aktifitas jasmani dalam olahraga ialah mempercepat hilangnya zat-zat kelelahan dalam tubuh, sehingga rasa sakit pada otot dapat dikurangi. 
Pengaruh Masase terhadap Tubuh
Bahwa masase olahraga memberikan pengaruh yang baik terhadap tubuh, adalah suatu kenyataan yang tidak dapat disangkal lagi. Meskipun secara ilmu pengetahuan belum semuanya dapat dibuktikan, secara praktek pengaruh baik dari masase dapat ditunjukkan dengan nyata.
1. Pengaruh masase terhadap kulit dan jaringan lemak dibawah kulit, Dengan banyaknya reseptor-reseptor yang berlainan dibawah kulit, ada salah satu hubungan kulit melalui susunan syaraf pusat dengan semua jaringan, organ dan sistem organ dari tubuh. Oleh karena itu pengaruh masase tidak terbatas hanya sampai kekulit saja, tetapi akan meluas ke semua organ. Kulit merupakan batas antara tubuh dengan daerah lingkungannya, 
2. pengaruh masase pada darah dan sistem limfe. masase mempengaruhi peredaran darah dalam kapiler-kapiler, yang sangat besar artinya bagi ogranisma-organisma. Di dalam kapiler ditemukan tempat pertukaran darah dengan jaringan-jaringan disekelilingntya. Di situ terdapat tempat-tempat melepaskan zat asam dan zat makanan, sedangkan asam arang dan sisa-sisa pembakaran diambil oleh darah, 
3. pengaruh masase terhadap otot, massage pada jaringan otot besar pengaruhnya terhadap oksidasi dan regenerasi di dalam otot, dengan pengiriman zat asam yang lebih baik. masase juga berfungsi dalam memperbaiki kegunaan kerja otot-otot mempercepat fungsi kegunaan setelah beban fisik yang kuat,
4. pengaruh masase pada sistem persyarafan, reseptor-reseptor sistem persyarafan hewani dan nabati yang terletak dalam kulit, membawa rangsangan-rangsangan masase mekanis melalui jalan syaraf ke pusat syaraf. Di bawah pengaruh rangsang yang datang ke tak besar tersebut, terjadi denyutan baru yang menyelesaikan pekerjaan selanjutnya didalam macam-macam organ dan bagian tubuh kita lainnya, 
5. pengaruh masase terhadap pertukaran zat, kerja masase akan menimbulkan dehydrasi, meningkatkan pembuangan urine dapat terlihat pembuangan bermacam-macam zat. Dengan demikian keseluruhan pertukaran zat turut ditingkatkan, karena kelenjar-kelenjar sekresi intern dirangsang melalui jalan kimiawi. Karena itu kadar gula dalam darah dan derajat asam darah dapat dipengaruhi dengan baik.